Cedera Olahraga

Gerakan yang kompleks, berdampak tinggi dan latihan rejimen sehari-hari akan menekan otot, ligamen dan  otot dasar. Aktivitas fisik yang berkepanjangan dapat menyebabkan sendi, otot dan ligamen di sekitarnya menjadi tegang. Hal ini mengakibatkan ketidaknyamanan dan sakit pada tubuh. Otot yang robek, meskipun jarang terjadi, juga dapat terjadi pada otot yang lebih kecil dan dapat menghambat mobilitas otot.

 

Selain otot dan ligamen, olahraga juga dapat menyebabkan  tendinitis, atau peradangan pada tendon, yang merupakan jaringan ikat fibrosa yang menghubungkan otot dengan tulang. Salah satu  tendinitis yang paling sering terjadi adalah Tendonitis Achilles yang terjadi karena  tegangan berlebihan pada tendon Achilles. Tendon Achilles adalah tendon terbesar dalam  tubuh dan menahan banyak tekanan, terutama selama aktivitas fisik dan olahraga. Ketika tendon ini menjadi radang, seseorang akan sering mengalami rasa sakit yang membakar, kaku atau bengkak pada daerah itu. Jika tidak diobati, tendonitis Achilles dapat mengakibatkan pecahnya tendon.

 

Nyeri yang timbul dari cedera olahraga terkadang dapat disalahartikan. Misalnya, cedera yang tampaknya kecil pada tumit kaki bisa berpotensi  menjadi kompresi saraf kecil. Selain itu, sebagian besar rontgen bersifat statis sedangkan cedera bersifat dinamis. Oleh karena itu, robekan dan ketegangan kadang-kadang terlihat pada  pemeriksaan radiologi minimal karena lebih dari satu otot atau tendon mungkin mempengaruhi cedera tersebut.